Minggu, 02 April 2017

STROKE

MENGENAL STROKE
Kejadian terbanyak dari permasalahan penyakit otak dan saraf adalah penyakit stroke, yang merupakan penyebab kematian utama di hampir seluruh RS di Indonesia, sekitar 15,4%. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian RI tahun 2013 menunjukkan telah terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia dari 8,3 per mil (tahun 2007) menjadi 12,1 per mil tahun (2013). Penyakit stroke cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan pendidikan rendah dan masyarakat yang tinggal perkotaan, ujar Menkes.
Stroke menjadi penyebab utama gangguan pada orang dewasa dan menjadi penyebab kematian nomor 1 di Indonesia (data Riskesdas, 2007). Masalah kesehatan yang timbul akibat stroke sangat bervariasi, tergantung pada lokasi lesi dan luasnya daerah otak yang mengalami kelainan (Hickey, 2000). Sebagian besar pasien pasca stroke akan mengalami gejala sisa yang sangat bervariasi, dapat berupa gangguan mobilisasi atau gangguan pergerakan, gangguan penglihatan, gangguan bicara, perubahan emosi, dan gejala lain sesuai lokasi otak yang mengalami infark.

Apa Yang Anda Ketahui Tentang Stroke?
Menurut sumber buku yang saya baca, Stroke adalah suatu Brain Attack atau serangan otak. Sesuai dengan istilah serangan, kejadian stroke hampir selalu tiba-tiba dengan gejala yang beragam. Gejala yang paling sering ditemukan adalah keadaan lumpuh separo badan dengan atau tanpa penurunan kesadaran. Stroke sering dihubungkan dengan keadaan stress walaupun hal ini tidak selalu ada.

Apa Penyebab dari Stroke?
Stroke adalah akibat gangguan peredaran darah otak. Penyebab stroke yang sering terjadi adalah:
Penyumbatan pada pembuluh darah arteri akibat endapan benda-benda darah pada dinding pembuluh. Pecah pembuluh darah akibat kelemahan pada dinding pembuluh darah atau kelainan pada keadaan darah sendiri. Endapan pada dinding pembuluh darah atau pada dinding jantung yang terlepas dan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil. Endapan yang lepas ini disebut embolus.
Penyebab stroke yang lain lebih jarang terjadi seperti cacat bawaan pada dinding pembuluh darah atau kelainan pada system pembekuan darah. Keadaan-keadaan tertentu menyebabkan seseorang terancam serangan stroke. Keadaan ini disebut factor risiko.

Apa Saja Faktor Risiko Tersebut ?
Faktor risiko yang paling sering ditemukan adalah keadaan Hipertensi. Keadaan hipertensi yang tidak terkontrol menyebabkan terjadinya penebalan dinding pembuluh darah. Penebalan ini dapat menyumbat atau merusak dinding pembuluh darah yang kemudian dapat pecah.
Penderita kencing manis dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol. Pada penderita ini sering terjadi stroke jenis iskemik atau infrak karena sumbatan umumnya pada pembuluh darah kecil.
Selain ini terdapat beberapa keadaan yang paling memperbesar risiko untuk terkena stroke:

  • Usia Tua
  • Obesitas
  • Penyakit Jantung
  • Kebiasaan Merokok
  • Kebiasaan Makan Yang Mengandung Kolesterol Tinggi

Tes Pengkajia Terhadap Risiko Stroke (Stroke Risk Assessment Test)
(Disadur dari Martin Memorial Healh System, 2006)
Jawablah pertanyaan berikut untuk mengetahui apakah anda mempunyai sisiko stroke?
1
Apakah anda merokok?
Ya
Tidak
Sudah Berhenti
2
Apakah anda menderita Diabetes?
Ya
Tidak

3
Apakah anda mendapat suntikan insulin?
Ya
Tidak

4
Apakah kadar kolesterol dalam darah anda tinggi?
Ya
Tidak
Tidak Menetahui
5
Apakah anda minum obat menurunkan kolesterol?
Ya
Tidak

6
Apakah anda minum obat untuk menurunkan tekanan darah?
Ya
Tidak

Note : Jika andaberusia lebih dari 50 tahun dan jawaban anda YA untuk dua pertanyaan atau lebih dari pertanyaan diatas, kemungkinan anda mempunyai ririko tinggi terkena stroke.

Jenis Stroke

  1. Stroke Iskemik Atau Penyumbatan. Karena atheroschlerosis dan therombus. Serta akibat tersumbatnya pembuluh darah otak oleh emboli, yaitu bekuan darah yang berasal dari thrombus di jantung.
  2.  Stroke Perdarahan

Tanda dan Gejala Serangan Stroke

  1. Menurunnya tingkat kesadaran
  2. Tubuh lumbuh sebelah
  3. Gangguan berbicara
  4. Gangguan mengontrol emosi
  5. Gangguan menelan
  6. Kehilangan rasa peka
  7. Proses kencing terganggu
  8. Gangguan daya ingat
PROGRAM EDUKASI KELUARGA DAN PERAWATAN PASIEN DI RUMAH
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat memberikan edukasi kepada pasien adalah :

  1. Rungan harus tenang
  2. Batasi distraksi lingkungan
  3. Pastikan pasien dapat mendengar dengan baik
  4. Kacamata harus dipakai dengan keadaan bersih
  5. Gunakan huruf atau gambar berukuran besar
  6. Gunakan warna untuk tanda permulaan dan akhir dari sesi pembelajaran
  7. Atur pemberian informasi dalam waktu singkat
  8. Bersikap tenang, lakukan pendekatan
  9. Beri tekanan dan ulangi kalimat yang penting
  10. Sediakan waktu untuk pasien berespon
Program perawatan pasien stroke di rumah telah di rintis Unit Stroke RSCM sejak tahun 1995. Dimulai dengan merawat seorang pasien dengan lock-in. semakin hari permintaan tenaga dari tim stroke untuk visit ke rumah semakin meningkat. Biasanya jumlah tenaga ataupun frekuensi kunjungan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat ketergantungan pasien dalam melakukan aktifitas kegiatan sehari-hari. Tim stroke yang terlibat salah satunya adalah Terapis Wicara.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Airiza et al. Stroke : Petunjuk Keperawatan Pasien Pasca Stroke Di Rumah. Jakarta: FKUI. 2010.
Misbach, Jusuf. Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. Jakarta: FKUI. 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar